MIKROORGANISME → LINGKUNGAN
↓
BERBAHAYA
↓
RESPON TUBUH ” INFEKSI”
ASEPSIS adalah suatu keAdaan bebas dari mikroorganisme ( MO ) yang mendatangkan penyakit ( MO PATOGEN ).
MO NONPATOGEN adalah lingkungan yang tidak menyebabkan penyakit.
ASEPSIS terbagi menjadi 2 yaitu:
Medical asepsis :
Tekhnik membersihkan untuk mengurangi / membatasi mikroorganisme dan pertumbuhannya agar tidak mendatangkan penyakit dan mencegah penyebarannya dari satu orang/tempat ke orang/tempat lain.
Surgical asepsis:
Tekhnik steril cara yang di gunakan agar obyek atau tempat bebas dari microorganisme adalah cara untuk membasmi microorganisme beserta sporanya
INFEKSI:
Terjadi bila organisme dengan jumlah dan virulensi tempat tinggal menyerbu ’Host’(mahluk tempat microorganisme hidup) yang rentan..
Dalam lingkungan ada 5 microorganisme patogen:
• Bakteri
• Virus
• Jamur
• Protozoa
RANTAI INFEKSI
Faktor yang termasuk dalam proses infeksi:
1.Agen penyebab patogen
• .Penyebab infeksi:M.O dan parasit
• Kemampuan M.O untuk menimbulkan penyakit tergantung:
Jumlah M.O
Virulensi dan kemampuan M.O
Sumber organisme
Kemampuan masuk dalam tubuh
Kemampuan menyatu dengan tubuh
2. Sumber/reservoir
• Reservoir:manusia,hewan,tumbuhan,lingkungan
• Reservoir pathogen dapat hidup dan berkembang dengan ciri tertentu ;
Makanan
Air
Oksigen
Suhu
Ph
Sinar
Antibiotik
3. Keluarnya dari sumber
• Sebelum terjadi infeksi,patogen keluar dari sumber dan masuk dalam host
• Bila reservoir manusia,patogen dapat keluar melalui:
- Saluran pernapasan melalui bersin,batuk,bernapas,bicara
- Saluran pencernaan melalui feces,drainage,muntahan
- Saluran perkemihan melalui urin,ostomy urin
- Saluran reproduksi melalui urin,semen,cairan vagina
Contoh lain bekas tusukan dapat menjadi jalan keluar
• Kulit dan membranmukosa melalui jaringan kulit atau membran mukosa yang terbuka. Contoh luka bedah pus.
4. Metode transmisi/penularan
M.O dapat di teransmisikan dengan cara:
Transmisi kontak
a. Kontak langsung
Kontak langsung fisik antara infeksi atau colonized person dengan orang yang rentan Colonized person : bakteri yang menjadi bagian dari flora dan manusia dapat terjadi saat perawat membalut, membersihkan atau kontak fisik dengan materi yang terinfeksi
b. Kontak tidak langsung
Terjadi pada host yang rawan kontak dengan objek yang terkontaminasi contoh stetoskop, tissue, peralatan medis, peralatan pernafasan.
c. Kontak droplet
Melalui mulut, hidung atau konjungtiva orang yang rawan saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Penularan droplet biasanya sejauh 90 cm.
Transmisi melalui sarana : makanan, air dan darah dapat menjadi sarana terjadinya infeksi. Contohnya hepatitis A air
Transmisi melalui udara : biasanya dari drpolet yamg terkontaminasi udara M.O terhisap orang rrentan
Transmisi binatang ( vector – borne ) : spesies seperti ” Salmonella ” di binatang tapi pada manusia GE. Dapat mengkontaminasi makanan dan cairan.
5. Cara atau pintu masuk sama dengan pintu keluar
6.Kerentanan
PERJALANAN PENYAKIT
1. Periode inkubasi
Masa antara masuknya M.O Patogen kedalam tubuh sampai terjadi infeksi. Lama masa ini bervariasi tergantung jenis penyakit
2. Periode Prodomal
Seseorang mulai merasa gejala sakit namun belum pasti sakitnya panas, pilek
3. Periode Sakit
Gejala – gejala pada tahap prodomal lebih berkembang / bertambah parah.
4. Peroide Penyenbuhan
Gejala mulai berkurang dan kembali sehat
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
a. KERENTANAN
M.O dapat menimbulkan infeksi atau tidak dapat dilihat dari faktor kerentanan yng dipengaruhi oleh :
• Stress
Orang yang menghadapi stress dalam waktu yang lama, stress yang berat sehingga mudah terkena infeksi. Contoh : operasi besar yang dialami seseorang.
• Status nutrisi
• Mempengaruhi langsung kesehatan jaringan tubuh.
• Jaringan tidak sehat sehingga lama sembuh protein sebagai elemen yang penting.
• Jenis kelamin contohnya pneumonia yang banyak menyerang laki – laki.
• Keturunan contohnya orang yang kemungkinan kekurangan imunoglobulin.
• Usia pada saat neoatus memperoleh daya tahan dari ibu sampai dengan 2 – 3 bulan, selanjutnya membentuk sendiri imunoglobulin.
• Pemakaian obat seperti contoh radiasi dapat merusak jaringan sehingga mudah luka dan terinfeksi.
• Kebiasaan kesehatan seperti kebersihan tubuh dapat mengurangi kerentanan terhadap infeksi.
b. TANDA – TANDA KLINIS
Infeksi
Lokal yaitu mempengaruhi suatu bagian tubuh tertentu
Sistemik yaitu mempengaruhi seluruh bagian tubuh.
Tanda klinis lokal :
• Pembengkakan
• Kemerahan
• Nyeri
• Panas pada daerah infeksi
• Hilangnya fungsi pada daerah yang terinfeksi
Tanda klinis sistemik :
• Demam
• Lesu
• Mual
• Muntah / diare
• Anoreksia
TINDAKAN KEPERAWATAN
• Mencegah infeksi
Tanggung jawab perawat :
Mendidik individu untuk mencegah infeksi dengan cara :
Memperkuat daya tahan
Menjaga kebersihan diri
Mencuci tangan
Menjamin kebersihan yang tepat, desinfeksi yaitu sterilisasi benda yang terkontaminasi
• Memperkuat daya tahan tubuh dengan cara :
Imunisasi
Nutrisi
Istirahat dan tidur yang cukup
Tingkat stress dalam batas
• Menjaga kebersihan diri
Mencuci tangan
Perawatan perineal, vaginal
Mandi teratur
Sikat gigi
Perawatan kuku
• Mencuci tangan
Tujuannya untuk melepaskan M.O yang dapat berpindah keorgan lain.
• Perawat sebaiknya mencuci tangan pada :
Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
Setelah kontak dengan barang yang terkontaminasi
Sebelum dan sesudah melakukan perawatan sehari – hari
Sebelum makan dan minum
Sebelum menyiapkan obat
Sebelum memegang alat steril
PEMBERSIHAN :
• Membersihkan alat – alat dari patogen dengan mencuci, menyabun dan mengeringkan
• Tahapannya :
Cuci alat dengan air dingin
Cuci dalam air panas dan sabun
Sikat dengan sikat lembut pada pojok – pojok
Bilas dengan air hangat
Keringkan
Desinfeksi atau sterilkan
• Desinfeksi dan sterilisasi
Desinfeksi adalah memberantas M.O tapi sporanya masih ada
Sterilisasi adalah membunuh M.O sampai sporanya.
• Beberapa cara sterilisasi dan disenfeksi
1. Udara panas dalam oven
untuk mensterilkan alat – alat gelas dan metal. Suhunya 180 C selama 2 jam
2. Steam dengan tekanan tinggi
Autoclave dengan tekanan 17 pound, S : 121 C waktu 30 menit
Untuk mensterilkan baju OP, kain tenun, alat – alat gelas
3. Radiasi dengan menggunakan sinar ultra violet
4. Gelombang ultrasonic diatas 20.000 cycles / detik
5. Metode kimia yaitu kerja zat kimia mempengaruhi metabolisme M.O atau menghancurkan molekul M.O
6. Pasteurisasi yaitu desinfektan susu
7. Gas etyline oxida yaitu sterilisasi alat – alat plastik dan karet Ch / sarung tangan.
8. Air mendidih
INFEKSI NOSOKOMIAL
• Infeksi yang didapat dari rumah sakit
Lebih sukar untuk dicegah dan diobati
Lebih sulit untuk dideteksi
Lebih resisten terhadap pengobatan
• Penyebab:
1. Prosedur diagnostik dan terapeutik
2. Adanya ancaman M.O yang bersifat melawan di rumah sakit
3. Pemakaian antibiotika
Antibody menyerbu M.O normal karena tubuh tidak dapat melawan patogen dari luar
4. Perubahan diit dan aktifitas pasien
Perlunya teknik pengendalian dengan mencegah transmisi :
Perawat ke perawat
Pasien ke pasien
Pasien ke pengunjung
TEKNIK ASEPTIK PENCEGAHAN
Adalah tindakan untuk menjaga M.O agar tidak berpindah keorang atau benda lain yang kontak dengan orang yang terinfeksi.
Yang termasuk teknik aseptic pencegahan :
• Mencuci tangan
• Memberi ruangan tersendiri
• Penggunaan masker untuk mencegah transmisi lewat udara
• Penggunaan sarung tangan yang dapat membantu melindungi dari M.O. sarung tangan yang disposable ( sekali pakai ) dapat digunakan jika terkena cairan infeksi ( pus )
• Peralatan yang kotor dapat dimasukkan dalam kantong dan diberi label sebelum dibawa keluar ruangan
• Penggunaan pralatan yang disposable untuk menegah transmisi M.O
• Peralatan yang terkontaminasi dimasukkan dalam kantong, diberi label lalu dihancurkan atau disterilisasikan
• Menggunakan jarum injeksi yang telah digunakan dimasukkan dalam tempat dan dilabel
• Peralatan tenun yang terkontaminasi
• Urinal dan pispot yang terkontaminasi didesinfeksi sebelum digunakan ke klien
• Saat perawat mengambil spesimen, pastikan bagian luar tidak terkontaminasi
SURGICAL ASEPSIS
Teknik steril : berisi
• Tindakan untuk menjaga barang – barang bebas dari M.O beserta sporanya
• Menjauhkan M.O dari lingkungan tertentu contohnya luka
Prinsip Surgical Asepsis
1. Benda steril akan terkontaminasi bila disentuh dengan benda steril juga
steril vs steril = steril
steril vs tidak steril = tidak steril
steril vs tidak jelas = tidak steril
2. Benda steril tidak boleh ditinggalkan tanpa diperhatikan sehingga dapat terkontaminasi, tidak boleh mengambil sesuatu melewati atasnya, sebaiknya lebih tinggi letaknya dari pergelangan tangan
3. Benda steril dapat terkontaminasi dengan udara, oleh karena itu lingkungan harus tetap dijaga dengan teknik steril
Untuk menjaga kontaminasi udara perawat memakai :
Masker
Tutup kepala
Bicara seperlunya, jarak bicara dengan benda > 50 cm
4. Daerah steril yang lembab dapat terkontaminasi bila dibawahnya tidak steril sehingga harus menggunakan nampan steril
5. Korentang yang direndam dengan cairan steril, bila mengangkat jangan terbalik
6. Perhatikan tepi – tepi daerah steril kemungkinan terkontaminasi
7. Luka bernanah terkontaminasi, luka kering atau bersih, bersihkan sekali usap didaerah kering ke drain dan dari tengah ke tepi
8. Penting adanya kejujuran, kesadaran, kepercayaan dalam menjaga sterilitet sebab yang tahu bahwa terkontaminasi hanya yang melihat dan yang melakukan.
PENGKAJIAN SEBELUM SURGICAL ASEPSIS
• Kaji kembali :
Apakah pasien perlu tahu tentang surgical asepsis
Apakah tindakan itu harus dilakukan pada pasien
• Pendidikan pasien :
Pasien dapat membantu bagaimana menjaga teknik steril selama prosedur dilakukan, misal :
Menghindari batuk, bersin dan bicara dekat dengan daerah steril
Menghindari untuk menyentuh daerah / barang steril
Persiapan pasien
Perawat perlu mengkaji kebutuhan pasien, contoh :
• Pasien inkontanen, sebelum disuruh BAB atau BAK lalu dibersihkan dulu baru melakukan prosedur asepsis
• Pasien dengan infeksi nafas sehingga perlu memakai masker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar